BlackBerry PlayBook adalah
Tablet andalan RIM yang resmi beredar di pasaran Amerika Utara pada
19 April 2011. Playbook ini memiliki layar 7 inchi dengan kualitas yang prima, Layar dengan resolusi 1024x600 pixel tersebut mampu menampilkan
gambar yang sangat tajam, detail, dan kaya warna. Kelebihan tersebut
sangat kentara saat PlayBook memainkan sebuah film yang menampilkan
birunya laut dan awan dengan sangat memukau.
Yang
juga perlu digarisbawahi, PlayBook mendukung video HD kelas 1080p
dengan berbagai format seperti AVI, MP4, FLV, termasuk video yang
dikonversi ke format High Profile 1080p. Bayangkan enaknya menikmati
film definisi tinggi di tengah kemacetan atau sidang paripurna dengan
layar yang keren tersebut. By the way, PlayBook juga menyediakan
colokan HDMI sehingga kita bisa memutar video dari PlayBook ke televisi.
Gw juga sangat menyukai bentuknya yang ringkas dan ringan. Secara
dimensi, ukuran 13x 19,4 cm dan tebal 1 cm mungkin terlalu besar untuk
masuk ke saku celana atau jas (JAS kaya gw punya jas aza, kalo jas hujan punya gw heheheh). Namun dengan bobot yang hanya 425 gram,
PlayBook sepertinya tidak akan menjadi bagian merepotkan saat masuk ke
tas kerja. Bagian belakang PlayBook sendiri terbuat dari material karet
sehingga lebih kokoh digenggam tanpa mudah terasa licin. Jadi jika
dibandingkan iPad, PlayBook unggul dari sisi portability.
Kelebihan lain yang coba ditonjolkan PlayBook adalah kemampuan mulitasking, dicoba menjalankan
sampai 10 aplikasi secara bersamaan dan PlayBook bisa menjalankannya
tanpa masalah.
Menariknya, aplikasi yang berjalan di latar belakang bisa kita lihat prosesnya saat membuka jendela multitasking. Contohnya begini. Kita sedang menjalankan sebuah video lalu terpikir untuk membuka browser. Saat browser aktif, video tersebut tetap berjalan. Lalu kita membuka jendela multitasking, yang memperlihatkan thumbnail alias jendela kecil berisi browser dan video yang tadi kita putar.
Nah, di jendela multitasking
tersebut, kita bisa melihat video tetap berjalan—mirip seperti kita
memencet Alt-Tab di Windows 7. Hal tersebut tidak bisa dilakukan
Android dan iOS, jadi demonstrasi tersebut menunjukkan bagaimana
efektifnya PlayBook menjalankan multitasking.
Keunikan
lain dari PlayBook adalah bezel alias area di pinggiran layar memiliki
peran tersendiri. Contohnya jika ingin membuka jendela mulitasking,
kita tinggal gerakkan jari dari bezel bagian bawah ke atas. Jika ingin
menutup aplikasi, kita tinggal geser jendela aplikasi ke bezel bagian
atas. Sedangkan bezel kanan dan kiri berfungsi untuk berpindah ke
aplikasi lain tanpa harus membuka jendela multitasking. Bahkan
mengaktifkan keyboard pun bisa dilakukan dengan menggerakkan jari dari
bezel pojok kiri ke tengah layar. Pendekatan ini menurut kami sangat
efektif dan praktis meniadakan kebutuhan tombol fisik.
PlayBook
sendiri memiliki toko aplikasi sendiri dan berbeda dengan App World
untuk ponsel BlackBerry. Ditanya soal kesediaan aplikasi untuk
PlayBook, memang saat ini belum banyak, namun ke depannya
akan sangat cerah. Pasalnya, aplikasi PlayBook dapat dibuat dengan
berbagai bahasa pemograman, seperti C/C++, Adobe Air, HTML5, dan
JavaScript. “Bahkan PlayBook bisa menjalankan aplikasi Android” ungkap Oliver Pilgerstorfer (PR Manager RIM untuk Asia Tenggara),. RIM akan menyediakan semacam aplikasi virtualisasi yang akan
menjalankan aplikasi Android di atas sistem operasi PlayBook.
Ironisnya,
dari semua demontrasi yang di lakukan, tidak satu pun menyangkut
email yang selama ini menjadi kekuatan BlackBerry. Ternyata, di sinilah
“kelemahan” PlayBook: tidak adanya aplikasi email, kontak, maupun
kalender. Satu-satunya mengakses data tersebut adalah dengan melakukan pairing
dengan ponsel BlackBerry (yang RIM sebut dengan BlackBerry Bridge).
Jika sudah terhubung, semua email dapat yang ada di ponsel BlackBerry
dapat dilihat di PlayBook. Namun ketika pairing itu terputus,
data tersebut hilang dari PlayBook. PlayBook juga tidak memiliki
koneksi 3G, sehingga koneksi ke internet harus mengandalkan WiFi atau pairing via BlackBerry Bridge.
Kesimpulan
Meski hanya menjajalnya sebentar, penilaian gw terhadap BlackBerry PlayBook membumbung tinggi. Dengan kualitas layar, portability,
dan kemudahan pakai yang jempolan, PlayBook bisa menjadi tablet ideal
bagi banyak orang. Sayangnya, PlayBook belum menyediakan aplikasi
khusus email yang sebenarnya menjadi andalan BlackBerry selama ini.
So buat temen-temen yang ingin beli ni playbook, tapi lumb punya smartphone BB-nya seperti gw mendingan ditunda dulu dech sampe punya smartphone BB dulu, coz mubazirrrr dech kecuali cuma pengen nyombongin doank ke temen-temen atw ke pacar, ya Monggo Silahkan,,,
kalo ane pribadi, keinginan untuk memiliki Gadget yang keren ini gw tunda dulu dech hehehehe
Layar
|
7 inci, 1024x600 pixel
|
Fasilitas
|
WiFi, Bluetooth, GPS, Mini HDMI, accelerometer, Gyrpscope, Magnetometer
|
Sistem Operasi
|
Playbook OS (berbasis QNX)
|
Kamera
|
5MP 1080 HD Video (belakang), 3 MP 1080 HD Video (depan)
|
Kapasitas
|
16GB, 32GB, 64GB
|
Dimensi/Bobot
|
130x19,4x1 cm/425 gram
|
Harga (untuk pasar AS)
|
US$499 (16GB), US$599 (32GB), dan US$699 (64GB)
|
Sumber: Internet